Sejarah Singkat

SMP Negeri 3 Kalukku didirikan pada tahun 2003. Saat itu siswa sekolah ini masih menumpang di salah satu sekolah dasar yang ada di Desa Kabuloang. Pertama kali berdiri, SMPN 3 Kalukku bernama SMP Negeri 8 Kalukku. Di tahun tersebut, Kabupaten Mamuju masih menjadi kabupaten yang menyatu dengan Mamuju Tengah. Seiring berjalannya waktu, sekolah menengah pertama negeri satu-satunya yang ada di desa kabuloang ini mendapatkan tanah lokasi hibah sekaligus juga mendapatkan bangunan gedung. Terdiri dari kantor, ruang guru, dan ruang kelas. Kepala sekolah pertama yang memimpin sekolah ini adalah Benyamin Tandilolok.

Sebagai sekolah yang baru pertama kali berdiri, banyak tantangan yang dihadapi sekolah ini. Salah satunya adalah tenaga guru dan tenaga kependidikan. Untuk mengantisipasi ketiadaan tenaga guru, Pemerintah Kabupaten Mamuju yang saat itu masih dijabat oleh Al Malik Pababari, menempatkan  sejumlah guru-guru ASN baru. Di antaranya Monalisa Guru IPA lulusan Universitas Negeri Makassar (UNM), Marsono Guru Penjaskes alumnus UNM, Sripuniati Guru Matematika alumnus UNM, Nurlina Guru BK yang juga alumnus UNM. Selebihnya diisi oleh tenaga honorer muda seperti Bustan, Irham, Fadli Syarifuddin, Nelli, dan beberapa tenaga lainnya.

Pada tahun 2009, Kepala Sekolah Benyamin Tandilolok digantikan A Syahid Ilyas yang sebelumnya menjabat kepala SMPN 7 Kalukku. Beberapa bulan kemudian, A Syahid digantikan oleh Ahmad Werang.

Sebelumnya, Ahmad adalah pejabat struktural di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Pada masa kepemimpinan Ahmad Werang, SMPN 3 Kalukku banyak meraih prestasi gemilang di bidang olahraga. Salah satunya adalah juara 1 Liga Pendidikan Indonesia cabang sepak bola. Prestasi ini mengantarkan siswa-siswa SMPN 3 Kalukku melanglang buana ke Surabaya dan Papua untuk bertanding.

Pada Tahun 2012, sekolah ini mengalami pergantian kepemimpinan. Ahmad Werang dipindahkan ke SMPN 2 Kalukku. Ahmad kemudian digantikan oleh H Sudirman yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Kalukku.

Di masa kepemimpinan H Sudirman, prestasi yang diraih siswa-siswa SMPN 3 Kalukku juga tak terbilang. Salah satu yang paling monumental adalah dengan merebut Piala Bergilir Bupati Mamuju pada Liga Pendidikan Indonesia (LPI) di Tahun 2014.

Pada akhir  2019, H Sudirman diganti Sripuniati yang saat itu bertugas sebagai guru matematika di sekolah ini. H Sudirman sendiri berpindah tempat tugas ke tanah kelahirannya di Kabupaten Enrekang.

Di masa kepemimpinan Sripuniati, SMPN 3 Kalukku mengalami pertumbuhan fisik yang cukup pesat. Ditandai dengan bertambahnya gedung-gedung baru untuk ruang kelas dan laboratorium sekolah. Pada tahun 2021 SMPN 3 Kalukku tercatat sebagai sekolah yang paling banyak menggolkan guru-gurunya untuk menjadi (GP) guru penggerak sebanyak 7 orang. Umumnya sekolah-sekolah lainya hanya mampu meloloskan 1 atau 2 orang saja.

Tiga tahun berselang, Sripuniati mengalami mutasi ke SMPN 3 Papalang. Guru kelahiran Blitar ini digantikan oleh Marsono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMPN 7 Kalukku. Marsono sendiri sebelumnya adalah guru mapel Penjaskes di sekolah ini.

Di masa kepemimpinan Marsono, SMPN 3 Kalukku mencuri perhatian segmen pendidikan jenjang SMP dengan diluncurkannya gerobak literasi yang menandai semangat warga sekolah meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Saat itu, gerobak literasi diresmikan penggunaanya oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP Dikpora, Supratman Tumpang.

Di awal tahun 2024, Marsono berpindah tugas di SMPN 2 Kalukku dan digantikan oleh Hilman Paturusi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMPN 5 Tommo. Hilman menjabat sebagai kepala SMPN 3 Kalukku sejak Februari 2024 dan mulai bertugas secara aktif pada April 2024. (hil)